Facebook SDK


Sejak pertama kali diperkenalkan pada acara Paris Games Week 2017 lalu, banyak yang penasaran dengan Ghost of Tsushima. Hingga tiga tahun lamanya, akhirnya game besutan Sucker Punch ini telah dirilis secara eksklusif untuk PlayStation 4 serentak diseluruh dunia pada tanggal 17 Juli 2020.

Jika melihat dari cuplikan trailer dan gameplay yang telah dibagikan, pastinya gamer akan berpikir kalau Ghost of Tsushima memiliki kemiripan dengan waralaba Assassin's Creed dan Nioh. Tapi apa yang disuguhkan pada Ghost of Tsushima sebenarnya merupakan sesuatu hal yang baru dan berbeda dengan elemen yang serupa.

 Ghost of Tsushima tetaplah sebuah game “fantasi” yang tidak dibangun untuk menjamin akurasi karakter, kondisi, dan sejarah invasi Mongol ke pulau luar Jepang tersebut.

Di akhir abad ke-13, para Samurai yang tinggal di Pulau Tsushima harus berhadapan dengan ancaman terbesar yang pernah ada. Pulau mereka yang damai tiba-tiba kedatangan begitu banyak kapal besar Mongol yang kini, mulai mendarat di pantai-pantai mereka. Semangat Bushido berkobar dengan tidak ada keraguan untuk mengorbankan nyawa demi membela Tsushima. Di antara pasukan yang dipimpin oleh samurai bernama Shimura tersebut, hadir Jin Sakai – sang keponakan yang juga bersiap mengangkat katana. Namun dengan persenjataan dan jumlah pasukan yang lebih mematikan, Tsushima pun berujung harus tunduk di bawah pasukan Mongol pimpinan Khotun Khan.


Anda akan berperan sebagai seorang Samurai bernama Jin Sakai.

Berusaha mengumpulkan dukungan dari beragam sudut, Jin berjuang untuk membebaskan Tsushima.
Dengan sebagian besar samurai yang berujung meregang nyawa, Jin Sakai menjadi satu dari sedikit samurai yang berhasil bertahan hidup. Diselamatkan oleh seorang pencuri bernama Yuna, Jin yang berhasil mendapatkan kembali semua perlengkapan perangnya kini mengemban misi yang baru – menyelamatkan sang paman, Shimura yang disebut-sebut ditawan oleh Khotun Khan di sebuah kastil. Jin percaya bahwa kehadiran sang paman akan membantu upayanya untuk mengusir pasukan Mongol menjadi sebuah usaha yang lebih rasional. Selama perjalanan, Jin juga bertemu dengan beberapa karakter lain yang juga hendak memperjuangkan hal yang sama, namun datang dengan masalah pribadi yang hendak mereka selesaikan terlebih dahulu.

Sehingga kamu bisa memilih untuk menjalani quest yang mana lebih dulu diselesaikan. Setiap quest memiliki jalan ceritanya masing-masing namun tetap saling berkaitan satu sama lain. Seperti menyaksikan serial film Samurai, setiap main quest dikemas dengan cerita dan yang berbeda-beda sehingga membuat semakin penasaran.

Sembari menjalankan quest, selama dalam perjalanan kamu juga akan bertemu dengan salah seorang warga yang akan meminta pertolongan. Side mission seperti inilah yang nantinya juga akan ikut meramaikan petualangan kamu di sebuah pulau bernama Tsushima di tahun 1274.



Kamu juga akan menemukan berbagai binatang yang akan mengarahkan ke sebuah lokasi tertentu, seperti lokasi musuh berada, lokasi item legendaris, dan lainnya. Yang pasti cara ini semakin menghidupkan permainan agar kamu tidak bosan saat berada di perjalanan.

Selama 30 jam lebih, penulis baru merasakan separuh cerita yang disuguhkan pada Ghost of Tsushima. Sebagai gamer yang ingin merasakan gameplay secara detail, maka penulis tidak menghajar langsung main quest sampai selesai, tapi lebih memilih untuk menyelesaikan side quest yang berada di sekitar main quest lebih dulu. Bahkan beberapa side quest yang dihadirkan memiliki cerita yang unik dan memberikan hadiah yang dapat digunakan untuk melanjuti main quest.

Adaptasi dari Kisah Nyata

Sekadar informasi, cerita fiksi dalam Ghost of Tsushima sebenarnya mengadaptasi dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 1274 silam. Di mana bangsa Mongol benar-benar menginvasi Jepang dengan mengunjungi pulau Tsushima yang terletak di antara dataran Korea dan Jepang. Di bawah perintah Kublai Khan, cucu dari Genghis Khan, pasukan Mongol berhadapan dengan para sekelompok pasukan kecil dari pulau Tsushima yang berada di bawah kepemimpinan keluarga So Daimyo.

Sayangnya, pasukan kecil tersebut harus tunduk oleh pasukan Mongol yang memiliki jumlah lebih banyak dan persenjataan yang lebih maju, seperti senjata yang menggunakan bahan peledak. Alhasil, hampir semua pasukan terbantai oleh pasukan Mongol.

Setelah meninggalkan Tsushima, pasukan Mongol melanjuti invasinya ke pulau terdekat Jepang. Namun pasukan Mongol tersebut akhirnya diusir oleh kekuatan badai topan hebat yang menghancurkan hampir semua armada mereka yang berada di Kyushu, Jepang. Badai topan tersebut kemudian dikenal sebagai "Kamikaze" atau “Angin Dewa” yang menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol.

Nah cerita dalam Ghost of Tsushima kurang lebih mengadaptasi kisah nyata. Kamu akan melihat bagaimana pasukan Samurai yang dipimpin oleh Lord Shimura terbantai habis oleh pasukan Mongol. Tapi di akhir, kamu bisa melihat bagaimana pasukan Mongol akhirnya harus tunduk dan meninggalkan pulau Tsushima.

Post a Comment

Previous Post Next Post