Facebook SDK

 Teknologi akan terus berkembang demi kemajuan dan kemudahan yang diinginkan umat manusi. Pendorong utama kemajuan atau perkembangan teknologi adalah keuntungan yang diperoleh dalam pemanfaatan teknologi itu sendiri atau keuntungan materi bagi peneliti. Dan dengan alasan yang sangat simple yaitu keingintahuan atau rasa penasaran, para peneliti akan terus mengembangkan teknologi agar bisa bermanfaat bagi segala aspek kehidupan manusia.

Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan
Seperti penjelasan di atas para peneliti atau penemu mendapatkan ide atau konsep pengembangan teknologi dari rasa keingintahuan, namun alasan lain penemu menemukan ide atau konsep biasanya dari permasalahan yang timbul dari kehidupan manusia dimana permasalahan yang dipecahkan tersebut dapat menghasilkan keuntungan secara materi. Banyak penemu atau peneliti yang menemukan ide atau konsep yang mengadaptasi dari alam,tubuh manusia, tumbuhan dan hewan sebagai dasar pemikiran. Alam, tubuh manusia, tumbuhan dan hewan dengan struktur yang begitu teratur dan kompleks selalu bisa menginspirasi para peneliti untuk meniru dan menerapkannya dalam perkembangan teknologi.


Nah untuk itu blog Teknologi-mu akan memberikan informasi beberapa teknologi yang terpengaruh dari struktur jaringan tumbuhan beserta gambarnya.  Daftar contoh penerapan perkembangan teknologi yang terinspirasi dari makhluk hidup dapat diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Paving (kon-blok) yang terinspirasi dari sel parenkim
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - sel parenkim
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - sel parenkim
Paving memiliki bentuk yang sama dengan parenkim. parenkim adalah sel yang berperan dalam fotosintesis daun, mengandung kloroplas dan membentuk jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, empulur). Bentuknya segi enam dan memiliki ruang antarsel ini yang menjadi inspirasi utama dalam menentukan pembuatan bentuk dan pemasangan paving. Paving digunakan untuk meratakan jalan dan menyerap air hujan, teknologi ini termasuk teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan.

2. Velcro atau Perekat terinspirasi dari duri tanaman
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - velcro
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - velcro
Velcro terdiri dari dua komponen: terdiri dari dua lembar Velcro (satu lembar yang bundar atau kotak dan satu lembar pengait) dijahit atau ditempelkan ke kain secara berlawanan. Komponen pertama memiliki pengait, sementara yang lainnya memiliki benang seperti lingkaran atau kotak. Ketika disatukan, benang bentuk lingkaran atau kotak akan mengait pada pengait dan dua bagian tersebut menempel sementara. Ketika dipisahkan, dengan cara ditarik atau memotong, Velcro akan menghasilkan suara sobekan yang khas. Teknologi ini juga terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan.

Velcro atau perekat merupakan sebuah teknologi yang terinspirasi dari cara duri tanaman menempel pada bulu anjing. Velcro berfungsi untuk mengikat dua sisi kain, pertama kali diciptakan pada tahun 1948 oleh Insinyur Listrik bernama George de Mestral. Velcro ini dipatenkan oleh penemunya pada tahun 1955 dan dibuat secara praktikal sampai diperkenalkan secara komersial pada akhir tahun 1950-an. Pada tahun 1941, insinyur Swiss George de Mestral mengamati duri tersebut di bawah mikroskop dan melihat adanya ratusan kait kecil yang bisa menempel pada rambut atau pakaian. Dia mengembangkan bahan Velcro, dari kata Prancis “velours,” yang berarti beludru, dan “crochet,” yang berarti kait.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Abengoa terinspirasi dari struktur bunga matahari
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - PLTA Abengoa
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - PLTA Abengoa
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Abengoa diciptakan saat para peneliti MIT ( Massachusetts Institute of Technology ) terinspirasi dari salah satu struktur jaringan bunga tumbuhan yaitu Bunga Matahari. Keteraturan kelopak bunga matahari menginspirasi peneliti untuk mendesain Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dapat meminimalkan penggunaan lahan dan juga meningkatkan energi yang dihasilkan oleh PLTS tersebut. Penelitian MIT ( Massachusetts Institute of Technology ) mengenai PLTS ini diterbitkan dalam Jurnal Solar Energy, berfokus pada penempatan cermin yang terpasang di tanah yang diarahkan ke menara pusat. Sinar matahari yang dipantulkan oleh cermin tersebut terkonsentrasi pada menara yang akan membuat air mendidih atau juga cairan lainnya untuk menghasilkan uap, kemudian uap menjalankan turbin dan generator, dan menghasilkan energi listrik.

4. Pemurni udara Andrea terinspirasi dari tumbuhan
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - Pemurni udara
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - Pemurni udara
Andrea Air Purifier adalah sebuah contoh teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan dan hasil kombinasi brilian antara manusia dengan tanaman yang dapat mempercepat kemampuan alami alam untuk membersihkan udara yang kotor dalam rangka untuk mendetoksifikasi suasana di dalam rumah. Alat yang luar biasa ini mampu membersihkan udara di rumah Anda lebih baik dibandingkan dengan tanaman biasa.
Cara kerjanya cukup simpel, udara kotor yang mengandung bakteri atau virus akan masuk ke bagian atas kemudian tersaring ke bawah dan udara bersih akan keluar melalui kipas. Anda bisa memilih tanaman yang sesuai dengan kesukaan anda sehingga kelebihan Andrea Air Purifier tidak hanya sekedar sebagai penjernih udara tetapi sekaligus bisa mempercantik interior ruangan.

5. Biophotovoltaic Moss Table 
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - biophotovoltaic
Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan - biophotovoltaic
Biophotovoltaic Moss Table merupakan meja yang dapat membangkitkan listrik melalui proses fotosintesis. Biophotovoltaic Moss Table adalah karya inovatif yang menunjukkan potensi masa depan teknologi BioPhotoVoltaic (BPV). Inpirasi atau ide pengembangan teknologi ini dari jaringan fotosintesis tumbuhan.

BPV moss table bekerja sebagai alat bio-elektrik yang mengubah energi kimia dalam fotosintesis menjadi energi listrik menggunakan material biologi seperti algae, cyanobacteria dan tumbuhan vascular. The moss table atau biophotovoltaic mampu menghasilkan listrik yang cukup untuk mengisi alat-alat listrik kecil seperti jam digital. Para peneliti memprekdisi masa depan konsep biophotovoltaic akan berkembang lebih besar dan akan mampu mengisi tenaga listrik alat yang lebih besar seperti lampu atau bahkan laptop

Post a Comment

Previous Post Next Post