Facebook SDK



Akses Internet 5G akan direalisasikan untuk smartphone tahun 2020. Ini menyusul adanya kesepakatan dari United Nations atau PBB.Seperti dikutip dari Digitalspy, Minggu (1/11/2015), seorang ahli komunikasi radio dari PBB telah menyusun roadmap untuk pengembangan teknologi akses Internet 5G.Dengan membuka jalan peluncuran dalam waktu lima tahun ke depan, pengguna ponsel pintar bisa mengakses Internet cepat 5G tersebut.Secara teoritis, menurut ahli komunikasi radio, generasi kelima jaringan nirkabel untuk komunikasi mobile tersebut dikatakan mampu memberikan kecepatan hingga 1.000 kali lebih cepat dari akses Internet 4G.Namun, penelitian untuk 5G lebih lanjut masih diperlukan. Sebagaimana handset Samsung telah melakukan uji coba akses Internet 5G tahun lalu, yang mencapai kecepatan puncak 7.5 Gbps, atau 30 kali lebih cepat daripada koneksi 4G rata-rata.Jaringan akses Internet 5G diklaim akan menjadi kunci untuk mengembangkan teknologi lain, seperti Internet of Things (IoT) dan mobil driverless. 


Diharapkan smartphone Iphone 9 dan Samsung Galaxy S11 mampu menanganinya.Sementara itu, Indonesia masih fokus pengembangan akses Internet 4G dibanding 5G. Padahal di negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan tengah bersiap menyambut kehadiran 5G.Dikutip dari dari Detik, Minggu, Menkominfo Rudiantara mengaku belum menyiapkan model bisnis bagi akses Internet 5G karena implementasi dari teknologi generasi kelima itu masih membutuhkan waktu yang lama.“Jepang saja baru menikmati layanan 5G tahun 2020. Kita bisa lebih lama karena belum adanya model bisnis 5G yang siap digunakan Indonesia. Jadi kita fokus ke 4G saja dulu,” kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu di Sinabang.Diungkapkannya, negara maju seperti Jepang membangun teknologi akses Internet 5G dengan target selesai tahun 2020 untuk dimanfaatkan dalam Olimpiade. Begitu dengan Korea Selatan yang menargetkan pengembangan 5G beberapa tahun mendatang.“Kalau kita fokus dulu ke 4G. Kita ingin tata ulang pita frekuensi 1.800 MHz cepat selesai agar akses Internet 4G dirasakan masyarakat. 2018, kita maunya semua ibukota kabupaten itu sudah broadband,” tegasnya.

"Selambatnya pada 2022 kita bisa menggelar layanan 5G," kata Ketua Umum ATSI, Ririek Adriansyah, saat diskusi Embarking 5G, A Pursuit to Digital Destiny" di Jakarta, Rabu, 27 November 2019.


Operator seluler di Indonesia sudah mulai  uji coba jaringan 5G sejak 2017, kebanyakan untuk penggunaan di sektor industri, bukan untuk konsumen komersial. Uji coba jaringan 5G diperkirakan masih akan berlangsung hingga tahun depan.


Agar jaringan 5G dapat digelar pada 2022, ATSI mengharapkan lelang frekuensi dapat dilaksanakan pada tahun depan.



Indonesia, menurut Ririek, memiliki karakteristik konsumen yang berbeda dengan Korea Selatan dan Cina, yang tahun ini sudah memasarkan data internet 5G secara komersial.


Kedua negara tersebut bisa menjual data internet 5G seperti 4G dengan volume yang tinggi karena sesuai dengan kebutuhan pasar.


"Konsumsi kita belum di level itu," kata Ririek.


Untuk itu, menurut ATSI, akan tepat sasaran jika 5G di Indonesia dikonsumsi pada level business to business atau industri, seperti yang selama ini juga digaungkan oleh pemerintah.


"Akan dimulai di cluster tertentu yang penggunannya ada permintaan di situ," kata Ririek.


Jaringan 5G akan menawarkan aplikasi-aplikasi baru dengan spesifikasi yang lebih tinggi dan layanan yang lebih baik dibandingkan 4G serta membuka peluang bisnis baru baik untuk operator seluler, penyedia platform maupun pelaku usaha lainnya. ATSI pun meyakini jaringan 5G ini akan sejalan dengan industri 4.0.


ATSI melihat masih banyak tantangan menuju jaringan generasi terbaru 5G antara lain soal spektrum frekuensi, infrastruktur hingga regulasi.

Ririek menilai perlu ada sinkronisasi antara regulasi pusat dan daerah untuk mendorong infrastruktur 5G, misalnya regulasi daerah yang mendukung pembangunan serat optik dan menara untuk 5G.

ATSI juga berpendapat perlu ada studi 5G yang berorientasi pada konsumen, industri di dalam negeri dan mengenai peran pemerintah dalam sinergi kementerian atau lembaga terkait layanan 5G.


Post a Comment

Previous Post Next Post