Routing sendiri terbagi lagi menjadi 2, yaitu routing static (statis / diam) dan routingdynamic (dinamis / berubah-ubah). Penjelasan secara lengkap mengenai routing dinamis telah dijelaskan pada artikel sebelumnya sehingga pada kesempatan ini admin hanya akan menjelaskan pengertian dari static routing (routing statis) dan sedikit rinciannya.
Dynamic Host Control Protocol (DHCP)
Pengertian Routing :
Sebelum lanjut ke pengertian routing secara spesifiknya, alangkah baiknya kita pelajari sampai matang pengertian routing secara umum terlebih dahulu. Pengertian routing secara umum adalah proses untuk menentukan rute yang akan digunakan dalam meneruskan sebuah paket yang masuk dari suatu jaringan ke jaringan lain yang berbeda melalui sebuah Internetwork.
Konsep dasar dari proses routing adalah router akan meneruskan paket-paket IP berdasarkan alamat IP tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia (router) menyelaraskan IP address tujuan dengan routing table dengan maksud agar menemukan kecocokan entri. Yaitu entri yang menyatakan kepada router ke mana paket selanjutnya harus diteruskan.
Jika tidak ada kecocokan entri yang ada pada routing table, serta tidak ada default route (rute standar), maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Oleh sebab itu, sangatlah penting dalam mengisi routing table secara tepat dan benar.
Agar informasi tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari seorang adminstrator jaringan untuk mengisikannya. Oleh karena itu routing static dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membangun sebuah jaringan, terutama jaringan yang masih berskala kecil.
Sebenarnya sudah saya jelaskan pengertian tersebut diatas, namun terkadang banyak orang yang langsung melihat sub judul, sehingga saya tuliskan lagi agar informasi yang disampaikan bisa tertangkap dengan jelas.
Dynamic Host Control Protocol (DHCP)
Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering
disingkat DHCP merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan
alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis.DHCP
server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan netmask,
host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga.
Cara
Kerja DHCP :
- IP
Least Request
Komputer client meminta alamat IP ke server
- IP
Least Offer
DHCP server yang memiliki list alamat IP memberikan
penawaran kepada komputer
client
- IP
Lease Selection
Komputer
client memilih/ menyeleksi penawaran yang pertama kali diberikan DHCP, kemudian
melakukan broadcast dengan mengirim pesan bahwa komputer client menyetujui
penawaran tersebut
- IP
Lease Acknowledge
Pada
tahap ini DHCP server menerima pesan tersebut dan mulai mengirim suatu paket
acknowledge (DHCPACK) kepada client.Paket tersebut berisi berapa lama komputer
client bisa menggunakan alamat IP tersebut (yang diberikan DHCP server) beserta
konfigurasi lainnya.Dan komputer client pun dapat terhubung ke jaringan.
Keuntungan
menggunakan layanan DHCP :
1. Tidak
perlu memberikan/ mengkonfigurasi alamat IP kepada client satu per satu
2. Mencegah
terjadinya IP conflict yang sering terjadi pada suatu jaringan
3. Dengan
layanan DHCP, komputer client dapat menggunakan alamat IP dalam jangka waktu
tertentu (tergantung pemberian server)
4. Komputer
client dapat menggunakan suatu alamat IP yang tidak dipakai oleh komputer
client yang lain
5. Selain
itu, dengan adanya DHCP, kita dapat mengintegrasikan suatu mesin (host) ke
dalam suatu jaringan, karena nantinya mesin tersebut akan mendapat alamat IP
juga melalui pooling yang sebelumnya telah dibuat oleh server.
Kerugian
Dari Layanan DHCP :
1. Semua
pemberian nomor IP Address bergantung pada Server, Jadi jika server mati / off
maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan
tidak saling terhubung.
2. Tidak
adanya otorasi ( pembuktian keaslian ). Selama komunikasi antara DHCP sever dan
DHCP klien. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP klien yang
tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP klien tidak mengetahui ada DHCP server
yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan
klien palsu ( yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat ).
Fitur
yang Ditawarkan Oleh DHCP (Jenis Alokasi DHCP) :
1. Manual
Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang
mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut
sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
2. Automatic
Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang
mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer
client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada
komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address
tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
3. Dynamic
Allocation : Hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server
akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat
IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.
Fitur
yang Ditawarkan Oleh DHCP (Jenis Alokasi DHCP) :
1. Manual
Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang
mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut
sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
2. Automatic
Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang
mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer
client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada
komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address
tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
3. Dynamic
Allocation : Hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server
akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat
IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.
Post a Comment