Pengertian Switching Dan Signaling
Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah melakukan suatu proses hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
Menurut ITU-T Switching adalah :
“Thee stablishing, on demand, of an individuall connection from
a desired inlet to desired outlet within a set of inlets and outlets for as
long as required for the transfer of information”
{Membangun hubungan atas permintaan secara individu dari
pelanggan tertentu yang memanggil kepada pelanggan yang dipanggil/tujuan
tertentu melalui seperangkat inlet-inlet dan outlet-outlet, selama hubungan
tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau tukar menukar informasi
oleh kedua belah pihak}
Sistem Switching
Secara umum peralatan switching dapat dikategorikan kedalam
bagian-bagian yang melaksanakan salah satu fungsi berikut : Signaling, Control
dan penyambungan (switching), seperti uang terlihat pada gambar 2.9.
Fungsi dasar dari peralatan signaling adalah untuk memonitor
aktivitas incoming lines dan meneruskan informasi kontrol dan status yang
sesuai kepada elemen kontrol dari switch. Peralatan signaling juga digunakan
untuk memberikan sinyal kontrol ke outgoing lines dibawah pengarahan elemen
kontrol switch.
Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan
merutekan trafik melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan memerlukan
saluran langsung terpisah ke masing-masing pelanggan lainnya. Dalam jaringan
seperti ini, pelanggan pemanggil memilih saluran yang sesuai untuk membangun
hubungan dengan pelanggan yang dituju. Jaringan dengan hubungan pointto- point
antar terminal seperti ini dikenal sebagai jaringan mata jala (fully connected
network). Jumlah saluran yang diperlukan dalam jaringan mata jala akan sangat
besar. Secara umum jika kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak
N(N-1) /2 saluran. Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk
menghubungkan pesawat telepon untuk skala besar tidak praktis.
Sistem Switching dapat dibagi 2 macam, yaitu
A. Sistem Switching tidak terpusat.
B. Sistem Switching terpusat (centralized).
Sistem Switching Tidak Terpusat
Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata
jala, memerlukan banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen penyambungan
(crosspoint) diperlukan pada tiap elemen
Sistem Switching terpusat (centralized)
Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu :
o Nonbloking
o Bloking
A. Sistem Switching terpusat (Nonbloking)
Sistem penyambungan terpusat atau sentral, pelanggan tidak
dihubungkan langsung satu sama lainnya, tetapi semua dihubungkan ke sistem
penyambungan (sentral). Signaling sekarang diperlukan untuk memberi tahu
sentral untuk membangun atau melepaskan hubungan. Juga harus dimungkinkan
sentral dapat mendeteksi apakah pelanggan yang dipanggil sedang sibuk dan
mengindikasikan ke pelanggan pemanggil. Dengan switching yang terpusat,
pelanggan hanya memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem
penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan jumlah
pelanggan yang dihubungkan ke sentral. Dengan sistem seperti ini jumlah saluran
transmisi yang diperlukan berkurang dengan faktor (N-1)/2 dan jumlah crosspoint
berkurang dengan faktor 2.
B. Sistem Switching terpusat (bloking)
Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi
simultan yang diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu sibuk,
berkisar 0,1N sampai 0,2N, sehingga jumlah crosspoint dapat lebih dikurangi.
Jika panggilan yang terjadi lebih besar dari pada yang dapat diakomodasikan,
maka terjadi bloking. Pada sistem ini koneksi dibangun melalui sejumlah link L.
Crosspoint dari pesawat pemanggil dan yang dipanggil secara simultan
dioperasikan untuk menghubungkan suatu link tertentu. Total crosspoint adalah
LN. Jika L=2N, crosspoint yang diperlukan adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang
cukup berarti kira-kira sebanyak 60%.
Evolusi Sentral
Sistem switching terbagi atas 2:
sistem switching manual (manual switching) dan system switching
otomatis (automatic switching)
Analog - Electromechanical switching
- Step-by-step
(Strowger switch)
- Crossbar
- Common
control Stored Program Control
Digital - Electronic switching
- Circuit
switch
- Packet
switch
Sistem Switching Manual
Saluran-saluran komunikasi pada sistem switching manual berakhir
pada papan sambung, dimana satu sama lain dapat terhubung oleh seorang operator
secara manal. Papan sambung yang dapat digunakan pada sistem ini adalah Papan
Sambung Magneto atau Battery Lokal (Local Battery, LB) dan Papan Sambung
Battery Sentral (Common Battery, Central Battery, CB). Papan sambung LB
dihubungkan melalui sirkuit langganan ke pesawat telepon pelanggan, dan
dilengkapi denan primary cell untuk keperluan pembicaraan serta fenerator arus
bel untuk kepentingan panggilan ke papan sambung. Papan sambung CB dilihat
sebagai kemajuan dari papan sambung LB karena kemudahan pelayanan dan
pemeliharaannya. Selain digunakan untuk melayani sirkuit pelanggan, papan
sambung CB juga digunakan sebagai meja interlokal dan meja penerangan
Gambar di atas adalah contoh Switching manual yang dilakukan
oleh seorang operator.
Sistem Switching Otomatis
Sistem Otomatis Step by step. Pada sistem ini, alat penyambung
digerakkan oleh pulsa-pulsa yang dikirim oleh roda pilih pesawat telepon dan
pemilihan dilakukan leh setiap angka yang dikirim secara berutun mulai dari
angka pertama sampai angka terakhir. Sehingga, angka terakhir dapat memilih
pihak yang ingin dipanggil. Switching otomatis common control. Pada sistem ini,
bagian yang membentuk saluran hubungan pembicaraan terpisah satu sama lain
serta bagian yang mengontrol saluran hubungan pembicaraan dipakai secara
bersamaan (common).
Gambar di atas adalah sistem switching otomatis yang bekerja
tanpa memerlukan seorang operator.
Strowger Switch
- Pembangunan
hubungan pada crosspoint dilakukan oleh “step-by-step switch” yang
meresponse langsung setiap “dialing pulse”
- Gerakan
switch terdiri dari “vertical step” dan “rotary step” secara bergantian
- Setiap
langkah mewakili urutan digit nomor telepon yang dipanggil
- Karena
kemampuannya yang terbatas, step-by-step switch hanyadigunakan untuk
sentraltelepon dengan kapasitas kecil
Crossbar
Sistem switching berupa bentuk hubungan switch secara matrix yg switchingnya menggunakan Electromagnetic switching. Sistem ini sudah jaarang sekali dipakai karena harganya yang mahal.
Crossbar
Electronic Switching (SPC)
- Pada
sistem step-by-step maupun crossbar, fungsi “switching matrix” dan
“control elemets” keduanya masih menggunakan komponen elektromekanik.
- Sistem electronic switch menggunakan “stored program digital computer” untuk melakukan fungsi kontrol, sedangkan fungsi switching masih elektromekanik.
Cara Penyambungan
Circuit Switching
- Informasi
yang dikirimkan oleh suatu terminal diterima oleh sentral langsung
- dikirimkan
kepada terminal yang dituju selama seluruh informasi selesai dikirim.
- Dengan
demikian satu saluran akan dipakai terus selama terminal belum selesai
- mengadakan
hubungan.
Contoh: Jaringan Telepon PSTN dan telex.
Keuntungan:
o Sekali koneksi terjadi jaringan transparan (seolah hanya
koneksi langsung
o antar stations).
o Fixed data rate tanpa adanya delay.
o Sangat baik untuk komunikasi real time.
Kelemahan:
o Selama koneksi berlangsung, sirkit akan selalu diduduki
walaupun tidak
o ada data yang dikirim.
o Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay).
Message Switching
- Disebut
juga Stored and Forward Switching.
- Pada
waktu mengirimkan informasi / berita lewat teleprinter, berita tersebut
tidak disambungkan langsung, akan tetapi disimpan terlebih dahulu kemudian
pada satu saat tertentu barulah dikirimkan kepada tujuan tersebut, dimana
tujuan dapat lebih dari satu.
Contoh penggunaannya adalah pada Teleprinter atau email.
Kelebihan
o Tidak perlu segmentasi/paketisasi data
o Overhead lebih kecil
o Pesan dapat dikirim meskipun penerima sibuk:
o Disimpan di buffer sampai penerima siap
· Kelemahan:
o Apabila terjadi error, terjadi pada seluruh pesan
o Delay karena proses store and forward
o Perlu buffer dengan kapasitas yang besar di setiap node
Packet Switching
- Paket
informasi atau layanan komunikasi data yang dibagi menjadi paket-paket
berukuran kecil (< 1500 byte) yang diberi label yang dikirimkan ke alamat
yang dituju.
- Paket
ini kemudian dikirimkan ke tujuan yang diinginkan, dimana setiap paket
terdiri dari:
o Payload:
- data informasi yang akan dikirim)
o Header:
- Source
(sender) address
- Destination
(recipient) address
- Packet
size
- Sequence
number
- Error
checking information
Contoh: public data network, frame relay, internet dll
Pengklasifikasian Packet Switch
Datagram Packet Switching
Virtual Circuit Packet Switching
Dasar-dasar Penyambungan
Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun
jalur elektrik antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis
hubungan dapat dibangun melalui sistem penyambungan :
a. Panggilan lokal antara dua pelanggan didalam sistem.
b. Panggilan outgoing antara pelanggan dengan trunk outgoing
c. Panggilan incoming antara incoming trunk dan pelanggan lokal
d. Panggilan transit antara incoming trunk dan outgoing trunk.
Gambar memperlihatkan model konfigurasi jaringan penyambungan
Suatu hubungan dibangun berdasarkan informasi signaling yang
diterima pada saluran inlet. Subsistem kontrol mengirim informasi signaling ke
pelanggan dan sentral-sentral lain yang dihubungkan ke outgoing trunk. Selain
itu signaling juga terjadi antar subsistem yang berbeda di dalam sentral.
Format dan kebutuhan signaling untuk pelanggan, trunk dan subsistem kontrol
sangat berbeda satu dengan lainnya. Karenanya suatu system penyambungan
menyediakan tiga bentuk signaling yang berbeda :
1. Signaling loop pelanggan.
2. Signaling antar sentral.
3. Signaling di dalam sentral.
Gambar memperlihatkan elemen-elemen system switching
Teknik Dasar Switching
Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi,
komunikasi voice data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah
uraian/penjelasan beberapa teknik switching yang diterapkan dalam voice. Teknik
Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and Packet Switching.
Pengantar Switching/Penyambungan
- Contoh
sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara
langsung
- Hubungan
dengan N pelanggan : N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2 saluran
- Hubungan
sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean
karena dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi
rumit.
- System
switching dibangun dan diletakan diantara pelanggan-pelanggan tersebut
yang dikenal sebagai suatu sentral atau exchange.
- Untuk
N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan pelanggan,
penambahan satu pelanggan cukup dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke
sentral.
- Jadi
dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut :
1. Penyambungan (interconnection).
2. Pengendalian ( control ).
3. Deteksi adanya permintaan sambungan.
4. Menerima informasi.
5. Mengirim informasi
6. Mengadakan test sibuk.
7. Mengawasi pembicaraan
إرسال تعليق