A. Pengetahuan Umum :
Network atau Jaringan dalam bidang komputasi dapat
diasumsikan dengan saling terhubungnya dua komputer atau lebih dengan media
transmisi/komunikasi dan menggunakan aturan standardisasi yang berlaku sehingga
komputer-komputer tersebut dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Tujuan utama pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu
komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Namun dengan semakin majunya
teknologi maka semakin beragam pula jenis OS, aplikasi dan lain sebagainya yang
dimiliki oleh suatu komputer, sehingga untuk melakukan komunikasi tersebut
menjadi “sedikit” mustahil. Hal ini dapat diasumsikan dengan banyak orang dari
berbagai negara, dengan bahasa yang berbeda-beda namun memiliki kepentingan
yang sama, sehingga solusi terbaik yakni menyamakan bahasa atau lebih tepatnya
membuat standardisasi bahasa untuk berkomunikasi. Dalam dunia Jaringan
Komputer, standardisasi komunikasi itu berupa TCP/IP yang merupakan singkatan
dari Transmision Control Protocol / Internet Protocol
B. Pembahasan Praktikum : IP Addressing
Bagian 1 : Pengenalan IPv4 dan IPv6 serta IP Private
& Public
Ada 2 jenis IP Address yang ada
sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku
pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu.
Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan
IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah
terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu
selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP
Public.
Perbedaan IP Private & Public :
– IP Private hanya bersifat
lokal & tidak bisa digunakan untuk mengakses internet & penggunaannya
bebas.
– IP Public bersifat worlwide,
bisa digunakan untuk mengakses internet namun penggunaan atau konfigurasinya
tidak bebas (ada yang mengatur).
Perbedaan IPv4 & IPv6 :
– IPv4 = 2 [pangkat] 5 = 32
bit, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berisi 8 bit & hanya berisi
bilangan biner.
– IPv6 = 2 [pangkat] 7 = 128
bit, dibagi menjadi X kelompok masing-masing berisi X bit & berisi bilangan
hexadesimal.
Pertanyaan Praktikum 1
[tanya] Apa itu bit ?
[jawab] Binary Digit, terdiri
dari 2 bilangan, yakni angka 0 dan 1.
Pengalamatan IPv4 yakni dengan membagi 32 bit menjadi 4
kelompok, sehingga tiap kelompok berisi 8 bit
nilai desimal IP minimal = 0
(0000 0000) & maksimal = 255 (1111 1111)
Jumlah IP maksimal adalah 256
host, dengan range IP = 0 – 255
note: kenapa hanya 0 – 255, karena
perhitungan dimulai dari angka 0
Bagian 2 : Pembahasan IPv4
IP Address dibagi menjadi 5
kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C
karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus.
Cara mudah membedakan kelas A, B & C :
1. Kelas A –> kelompok
pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host
maksimum sebanyak 16.777.214
2. Kelas B –> kelompok
pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host
maksimum sebanyak 65.534
3. Kelas C –> kelompok
pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host
maksimum sebanyak 254
note: IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia
umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203
Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP
Private :
1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
2. Kelas B –> IP 172.16.x.x
sampai 172.30.x.x
3. Kelas C –> IP 192.168.x.x
IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public
karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host
Lembaga yang mengatur /
menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering
Association
Bagian 3 : Pembahasan Network ID & Host ID
Network ID atau NID
menunjukkankan alamat dari jaringannya.
Host ID atau HID menunjukkan
jumlah dari host yang ada.
Keduanya tidak dapat dipisahkan, jika diasumsikan dengan
kehidupan sehari-hari, NID merupakan nama jalan & HID merupakan No Rumah.
Cara cepat mengetahui NID & HID suatu alamat IP :
1. Jika IP Kelas A –> Lihat
nilai kelompok pertama
2. Jika IP Kelas B –> Lihat
nilai kelompok pertama & kedua
3. Jika IP Kelas C –> Lihat
nilai kelompok pertama, kedua & ketiga
note: HID merupakan “sisa” NID
contoh :
[soal 1]
IP Addr 10.11.200.17
[jawab]
– IP merupakan kelompok kelas A
– NID merupakan nilai kelompok
alamat pertama, yaitu 10.0.0.0
– HID 11.200.17
[soal 2]
IP Addr 156.20.14.70
[jawab]
– IP merupakan kelompok kelas B
– NID merupakan nilai kelompok
alamat pertama & kedua, yaitu 156.20.0.0
– HID 14.70
Pertanyaan Praktikum 2
[soal] IP 202.95.158.19 –>
Kelas C dengan NID = 202.95.0.0 dan HID = 158.19
[tanya] apa soal tersebut benar?
[jawab 1] Benar, jika ada
parameter Netmask = 255.255.0.0
[jawab 2] Salah, seharusnya NID
= 202.95.158.0 dan HID = 19
Pertanyaan Praktikum 3
[tanya] berapa range HID IP
Addr 192.168.1.0?
[jawab] range 192.168.1.1
sampai 192.168.1.255
Bagian 4 : Pembahasan Subnet Mask dan Broadcast
Range IP yakni dari 0 sampai
255 = 256 buah, tapi yang dapat digunakan sebagai host hanya 254 buah, ini
karena IP terkecil digunakan sebagai alamat Network dan IP terbesar digunakan
sebagai alamat Broadcast.
Broadcast dapat diasumsikan sebagai alamat universal yang
digunakan dalam suatu lingkungan tertentu untuk dapat saling berkomunikasi
Sedangkan Subnet Mask atau dapat juga disebut dengan Net
Mask digunakan untuk membuat suatu jaringan menajadi lebih tertata.
Secara default Netmask yang ada
:
1. Kelas A –> 255.0.0.0
2. Kelas B –> 255.255.0.0
3. Kelas C –> 255.255.255.0
note: netmask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan
Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host
suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas
C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP
sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang
saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung
host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut.
Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Berikut data Host Subnet Mask :
– 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256
IP = 254 Host
– 1000 0000 = 128 = 256-128 =
128 IP = 126 Host
– 1100 0000 = 192 = 256-192 =
64 IP = 62 Host
– 1110 0000 = 224 = 256-224 =
32 IP = 30 Host
– 1111 0000 = 240 = 256-240 =
16 IP = 14 Host
– 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8
IP = 6 Host
– 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4
IP = 2 Host
– 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2
IP = 0 Host
– 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1
IP = -1 Host
Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya
memiliki 0 dan -1 host
Berdasarkan data diatas, maka Jika IP 192.168.1.0 hanya
ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan
yakni 255.255.255.252
C. LATIHAN
No 1. Soal : IP 192.168.11.0 ; Subnet 255.255.255.0
dibagi menjadi 4
Tanya : Berapa Host
masing-masing Jaringan & Netmasknya ?
Jawab :
– Range IP Host = 192.168.11.1
sampai 192.168.11.62 dengan NID = 192.168.11.0 & Broadcast = 192.168.11.63
– Range IP Host = 192.168.11.65
sampai 192.168.11.126 dengan NID = 192.168.11.64 & Broadcast =
192.168.11.127
– Range IP Host =
192.168.11.129 sampai 192.168.11.190 dengan NID = 192.168.11.128 &
Broadcast = 192.168.11.191
– Range IP Host =
192.168.11.193 sampai 192.168.11.254 dengan NID = 192.168.11.192 &
Broadcast = 192.168.11.255
Subnet Mask = 255.255.255.192
إرسال تعليق