Facebook SDK


     Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan sejumlah hal secara detail.setelah admin menjelaskan tentang sistem bilangan dan kali ini admin memberitahu cara koneksi bilangan.

 Konversi Bilangan


   
            2.5.1.      Konversi bilangan desimal ke biner.


          Cara untuk mengubah bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal yang akan diubah, secara berturut-turut dengan pembagi 2, dengan memperhatikan sisa pembagiannya. Sisa pembagian akan bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa yang terakhir menunjukkan MSBnya. Sebagai contoh, untuk mengubah 5210 menjadi bilangan biner, diperlukan langkah-langkah berikut :
52/2   =   26 sisa 0, LSB
26/2   =   13 sisa 0
13/2   =     6 sisa 1
6/2     =    3 sisa 0
3/2     =    1 sisa 1
½       =    0 sisa 1, MSB
Sehingga bilangan desimal 5210 dapat diubah menjadi bilangan biner 1101002.
Cara di atas juga bisa digunakan untuk mengubah sistem bilangan yang lain, yaitu oktal atau heksadesimal.
 Tabel 2.2. Daftar Bilangan Desimal dan Bilangan Biner Ekivalensinya
Desimal
Biner
C (MSB)
(4)
B
(2)
A (LSB)
(1)
0
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1

            2.5.2.      Konversi bilangan desimal ke oktal.
Teknik pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 581910 ke oktal, langkah-langkahnya adalah :
5819/8  =   727,       sisa 3, LSB
727/8    =   90,         sisa 7
90/8       =   11,         sisa 2
11/8       =   1,           sisa 3
1/8         =   0,           sisa 1, MSB
Sehingga 581910 = 132738


            2.5.3.      Konversi bilangan desimal ke heksadesimal.
Teknik pembagian yang berurutan dapat juga digunakan untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi dengan 16 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 340810 menjadi bilangan heksadesimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3409/16     =  213,              sisa   110            =          116, LSB
213/16       =  13,                sisa   510            =          516
13/16        =     0,                sisa 1310            =          D16, MSB
Sehingga, 340910 = D5116.


            2.5.4.      Konversi bilangan biner ke desimal.
Seperti yang terlihat pada tabel 2.1. sistem bilangan biner adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit (bit) biner mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik biner seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.3.
 Tabel 2.3. Daftar Bobot tiap bit Bilangan Biner dan Ekivalensinya dalam desimal
24
23
22
21
20
2-1
2-2
2-3
Bobot tiap-tiap bit biner
                                      Titik biner
16
8
4
2
1
0.5
0.25
0.125
  Ekivalensinya dalam desimal
                            Titik desimal

Oleh karena itu bilangan biner dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara menjumlahkan bobot dari masing-masing posisinya yang bernilai 1.
Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan biner 110011menjadi bilangan desimal dapat dilakukan sebagai berikut:


1        1      0     0     1       1                             Biner
25   +  24  +                21  +  20
32 +  16 +                2   + 1 = 51                      Desimal


Sehingga bilangan biner 1100112 berubah menjadi bilangan desimal 5110.
Tabel 2.4. adalah contoh perubahan beberapa bilangan biner menjadi bilangan desimal.

Tabel 2.4. Contoh Pengubahan Bilangan Biner menjadi Desimal

Biner
Kolom biner
Desimal
32
16
8
4
2
1
1110
1011
11001
10111
110011
-
-
-
-
1
-
-
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
           8 +  4 +  2 + 0 =14
            0 +  2 + 1 =11
     16+ 8 +  0 +  0 + 1 =25
     16+ 0 +  4 +  + 1 =23
32+16+ 0 +  0 +  2 + 1 = 51

 Cara lain untuk mengkonversikan bilangan biner menjadi bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan angka 2 dengan pangkat koefisien biner yang berharga 1. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 10111menjadi bilangan desimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
101112 = 1x 2+ 0x 2+ 1x 2+ 1x 2+ 1x 2= 2310

 2.5.5.      Konversi bilangan biner ke oktal.

Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dilakukan dengan mengelompokkan setiap tiga digit biner dimulai dari digit paling kanan(LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan oktal.
Sebagai contoh, bilangan 111100110012 dapat  dikelompokkan menjadi: 11   110   011   001, sehingga:
112      38, MSB
1102             68
0112 =   38
0012 =   1, LSB
             Jadi, bilangan biner 111100110012 apabila diubah menjadi bilangan oktal 36318.
  
            2.5.6.      Konversi bilangan biner ke heksadesimal.


Bilangan biner dapat diubah menjadi bilangan heksadesimal dengan cara mengelompokkan setiap empat digit dari bilangan biner tersebut dimulai dari digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.
 Sebagai contoh, 01001111010111102 dapat dikelompokkan menjadi: 0100    1111    0101    1110. Sehingga:
01002  =  416, MSB
11112  =  F16
01012  =  516
11102  =  E16, LSB
Dengan demikian, bilangan 01001111010111102 = 4F5E16.

2.5.7.
      Konversi bilangan oktal ke desimal.
Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit oktal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik oktal seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Daftar Bobot tiap digit bilangan oktal dan ekivalensinya dalam desimal
84
83
82
81
80
8-1
8-2
Bobot tiap-tiap digit oktal
                                          Titik oktal
4096
512
64
8
1
0.125
0.015625
Ekivalensinya dalam desimal
                                Titik desimal

Oleh karena itu bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
 Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan oktal 372menjadi bilangan desimal dapat dilakukan sebagai berikut:
 3            7          2                                                Oktal
3x82  +   7x81  +  2x80
192   +  56     +   2       = 250                              Desimal
Sehingga bilangan oktal 3728 berubah menjadi bilangan desimal 25010.
        
            2.5.8.      Konversi bilangan oktal ke biner.
Konversi dari bilangan oktal ke bilangan biner dilakukan dengan cara mengubah setiap digit pada bilangan oktal secara terpisah menjadi ekivalen biner  3 digit, seperti yang terlihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6Ekivalen  setiap digit  bilangan oktal menjadi 3 bit  bilangan biner
Digit oktal
0
1
2
3
4
5
6
7
Ekivalen biner 3 bit
000
001
010
011
100
101
110
111

Sebagai contoh, bilangan oktal 35278 dapat diubah menjadi bilangan biner dengan cara sebagai berikut:
38 = 0112, MSB
58 = 1012
28 = 0102
78 = 1112, LSB
Sehingga bilangan oktal 35278 sama dengan bilangan biner 011 101 010 1112.
          
            2.5.9.      Konversi bilangan oktal ke heksadesimal.
Konversi dari bilangan oktal ke bilangan heksadesimal  dapat  dilakukan dengan cara mengubah bilangan oktal ke bilangan biner atau ke bilangan desimal terlebih dahulu. Sebagai contoh, bilangan oktal 3278 dapat diubah menjadi bilangan heksadesimal  dengan cara diubah dulu ke bilangan desimal, sebagai berikut:


Oktal                        3                  2                7
Desimal                 3x82      +     2x81         +   7x80 = 215

Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan heksadesimal,
215/16      =  13, sisa   710 =   716, LSB
13/16        =    0, sisa 1310 =   D16, MSB


Sehingga, 3278  =  215 10 = D716.
Cara lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
          Oktal                        3                  2                7
Biner                      011              010           111
  
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap empat bit dimulai dari digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.
Biner                         0               1101          0111
           Heksadesimal          0                  D                7
Sehingga, 3278  =  110101112 = D716.


         2.5.10.  Konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Sistem bilangan heksadesimal adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit heksadesimal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik heksadesimal seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.7.
 Tabel 2.7. Daftar Bobot tiap digit bilangan heksadesimal dan ekivalensinya dalam desimal
162
161
160
16-1
16-2
Bobot tiap-tiap digit heksadesimal
                           Titik heksadesimal
256
16
1
0.0625
0.00390625
Ekivalensinya dalam desimal
                Titik desimal


Oleh karena itu bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 152B16 dapat diubah menjadi bilangan desimal  dengan cara sebagai berikut:


152B16  =   (1 x 163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)
              =   1 x 4096 + 5 x 256   + 2 x 16    + 11 x 1
              =   4096       + 1280       + 32          + 11
              =   541910
Sehingga, 152B16  =  541910


            2.5.11.  Konversi bilangan heksadesimal ke biner.
Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan cara mengubah setiap digit pada bilangan heksadesimal secara terpisah menjadi ekivalen biner  4 bitseperti yang terlihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8Ekivalen  setiap digit  dari bilangan heksadesimal  menjadi 4 bit  bilangan biner
Digit Heksadesimal
Ekivalen biner 4 bit
0
0000
1
0001
2
0010
3
0011
4
0100
5
0101
6
0110
7
0111
8
1000
9
1001
A
1010
B
1011
C
1100
D
1101
E
1110
F
1111

Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah ke bilangan biner sebagai berikut.
216  =   0010, MSB
A16  =   1010
516  =   0101
C16 =   1100, LSB
Sehingga,   bilangan  heksadesimal  2A5C16  dapat  diubah  menjaid  bilngan  biner 0010 1010 0101 11002.


            2.5.12.  Konversi bilangan heksadesimal ke oktal.
Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan oktal dapat  dilakukan dengan cara mengubah bilangan heksadesimal ke bilangan biner atau ke bilangan desimal terlebih dahulu.
 Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 9F216 dapat diubah menjadi bilangan oktal  dengan cara diubah dulu ke bilangan desimal, sebagai berikut:


Heksadesimal         9                  F                2
Desimal                 9x162      + 15x161       +  2x160 =
                               2304      +   240        +     2     = 254610

 Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan oktal,
2546/8      =  318,               sisa   210            =         28, LSB
  318/8      =    39,               sisa   610            =         68,
    39/8       =      4,               sisa   710             =         78,
      4/8       =      0,               sisa   410             =         48, MSB


Sehingga, 9F216 =  2546 10 = 47628.


Cara lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
          Heksadesimal           9                  F                2
Biner                      1001           1111          0010          
  
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap tiga bit dimulai dari digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.


Biner                         100        111        110      010              
          Heksadesimal             4            7            6          2                
Sehingga, 9F216  =  1001111100102 = 47628.
2.6.      Bilangan Biner Pecahan
         Dalam sistem bilangan desimal, bilangan pecahan disajikan dengan menggunakan titik desimal. Digit-digit yang berada di sebelah kiri titik desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin besar, dan digit-digit yang berada di sebelah kanan titik desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin kecil.
Sehingga,
0.110   =  10-1          =  1/10
0.1010  =  10-2‑                =  1/100
0.2     =  2 x 0.1      =  2 x 10-1, dan seterusnya.
Cara yang sama juga bisa digunakan untuk menyajikan bilangan biner pecahan. Sehingga,
0.12    =  2-1            =  ½, dan
0.012   =  2-2‑                  =  ½2  = ¼
Sebagai contoh,
0.1112     =  1/2 + 1/4 + 1/8
             =  0.5 + 0.25 + 0.125
             =  0.87510
101.1012 =  4 + 0 + 1+ ½ + 0 + 1/8
             =  5 + 0.625
             =  5.62510
Pengubahan bilangan pecahan dari desimal ke biner dapat dilakukan dengan cara mengalikan bagian pecahan dari bilangan desimal tersebut dengan 2, bagian bulat dari hasil perkalian merupakan pecahan dalam bit biner. Proses perkalian diteruskan pada sisa sebelumnya sampai hasil perkalian sama dengan 1 atau sampai ketelitian yang diinginkan. Bit biner pertama yang diperoleh merupakan MSB dari bilangan biner pecahan. Sebagai contoh, untuk mengubah 0.62510 menjadi bilangan biner dapat dilaksanakan dengan


0.625 x 2  =  1.25,  bagian bulat   =       1 (MSB), sisa = 0.25
0.25 x 2    =  0.5,    bagian bulat   =       0, sisa = 0.5
0.5 x 2      =  1.0,    bagian bulat   =       1 (LSB), tanpa sisa


Sehingga, 


0.62510      =  0.1012


Post a Comment

أحدث أقدم